Jumat, 31 Juli 2009

kak lulu synk

Nama sebut saja namaku Andi. Umurku 21 tahun dan masih kuliah. Aku anak kedua setelah kakakku. Kami hanya dua bersaudara.Kakakku berumur 23 tahun dan baru wisuda.Aku memanggilnya mbak lulu.Kakakku memang cantik,tubuhnya putih mulus,dadanya gede dan pantatnya yang montok. Tingginya 171cm dan berat 54kg. Sangat seksi sekali,sehingga banyak cowok yang naksir termasuk aku sendiri. Aku punya kebiasaan onani setiap hari,bahkan bisa lebih lima kali sehari. Dan sering hayalanku tertuju pada mbak lulu. Aku sering pura-pura kekamarnya dengan maksud mengintipnya.

Suatu siang, aku melihatnya sedang berbaring di ruang tamu dengan hanya memakai rok pendek dan baju ketat. Kuperhatikan ternyata dia tidur. Mataku tertuju pada pahanya yang mulus. Nafsuku langsung naik,sambil menelan ludah aku berjongkok mendekatinya dan meraba paha mulusnya.Kuangkat roknya keatas dan kulihat cdnya yang menutupi seonggok daging tebal. Nafsuku makin menjadi-jadi.Kuturunkan cdnya pelan-pelan sampai paha,kuraba vaginanya yang tebal ku remas dengan pelan karena takut mbak lulu bangun. nafas ku mskin cepat menahan nafsu yang semakin naik. vagina mbak lulu terasa hangat dan lembab.

Aku terus menggosokan jari ku pada belahan vagina mbak lulu yang makin agak lembab. Namun dengan semua yang kulakukan pada vanigina mbak lulu, mbak lulu masih tetap saja tidur terpejam. Aku penasaran dan akhirnya aku mulai berani menjilatinya. Anehnya mbak lulu tetap tertidur.Kujilati vaginanya sampai basah dan kugesekkan penisku diantara paha mulusnya, akh nikmatnya saat kepala penis ku bersentuhan dengan paha mulus mbak lulu, geli... sampai menyemburkan sperma yang mengenai cdnya. Lalu kubersihkan dan kupasangkan lagi cdnya pelan-pelan. Dikamar aku terus terbayang,karena ini pengalaman pertamaku dan akan kulakukan lagi.

Malamnya pukul 1 dini hari,aku masuk kekamar mbak lulu dan ingin mengulangi pengalaman siang tadi.Kulihat dia tidur menggunakan kimono.Kudekati dan kubuka pelan-pelan tali kimononya.Wow...ternyata mbak lulu bugil tanpa benang sehelai pun,hanya terbalut kimono.Kubuka kimononya dan terlihat payudaranya yang gede (kira-kira 36B) dan montok. Kuremas dan kujilati putingnya yang merah. Kudengar mbak lulu mendesah tetapi matanya tetap terpejam. Kulanjutkan aktifitasku kearah vaginanya. Kujilati daging kecil (klitoris) diatasnya sampai puas dan kurasakan kepalaku dijepit serta lidahku merasakan cairan hangat. Kuhentikan jilatanku, sambil kuperhatikan paha mbak lulu yang merapat seperti sedang menahan pipis. Kuperhatikan matanya yang terpejam tetapi nafasnya cepat. Kubuka lebar selangkanganya dan kugesekkan penisku dibibir vaginanya.Kuselesaikan dengan semburan sperma diatas perutnya. Sebenarnya aku pengen merasakan gesekan dan cengkeraman otot vaginanya,tetapi aku takut dia bangun.Lagi pula dia kakak kandungku sendiri. Kubersihkan bekas spermaku dan kupakaikan lagi kimononya,lalu aku pergi tidur.

Besoknya aku tidak mencobanya lagi karena aku takut ketauan. Jadi aku cuma onani sambil berkhayal. Sampai suatu malam,hujan turun sangat lebat sekali. Aku tidak ada kegiatan, jadi aku berencana nonton bf dikamarku.Lagi asik-asiknya nonton, tiba-tiba pintu kamarku diketuk.Aku langsung mematikan tv dan membuka pintu.Tapi tidak ada orang, melainkan secarik kertas.Kuambil dan kututup pintu kamarku.Disitu tertulis"I KNOW WHAT U DID LAST MONTH", so "DO IT AGAIN". Aku terkejut membacanya, mungkinkah mbak lulu tahu?pikirku. Tapi kenapa dia nyuruh untuk melakukan lagi. Ah... sudahlah yang penting mbak lulu nggak marah dan dia suka.Dengan semangat campur nafsu (habis nonton bf)aku kekamar mbak lulu. Kulihat matanya terpejam dan tubuhnya tertutup selimut.Kudekati dan kutarik selimutnya. Ternyata mbak lulu nggak pake baju (bugil). Kujilat pentilnya yang merah,tiba-iba dia bangun dan memelukku. Aku terkejut dan langsung berdiri. "kenapa, takut"katanya. "kemarin kok berani, ayo... kemari nikmati tubuh mbak" katanya lagi. "bener nih"ujarku.Aku langsung membuka bajuku dan langsung menerkamnya dan melumat bibirnya. Kuremas-remas payudaranya dan kuisap pentilnya. "ssstttt... terus..... ndi.. ssst.." desahnya.

Lima menit kujamah payudaranya dan aku mulai menuju vagina mbak lulu. Aku menelusuri tubuh mbak lulu, kulitnya yg putih mulus dan kencang aku belai mulai payusara nya, terus ke perut nya yang rata, pusar nya. Aku cium pusarnya dan terus ke bawah munuju selangkangan mbak luilu. harum aku cium tubuh mbak lulu. Sementara tangan mbak lulu mulai membalai penis ku yanmg sudah tegang dari tadi, akh nikmatnya.... jari tangan mbak lulu yang lentik dan lembut menggenggam penisku yang berdenyut.

tangan ku mulai meremas vagina mbak lulu yang makin basah. dengan bulu vagina yang tidak terlalu lebat tapi tercukur rapih, aku bisa melihat belahan vagina mbak lulu yang indah. Aku remas lembut dan aku belai vagina mbak lulu. "oohhh..... ndi..... akh....." desah mbak lulu. Aku dekatkan lagi muka ku dengan selangkangan mbak lulu untuk ketuga kalinya, namun kali ini aku tak takut dan waswas seperti sebelumnya. makin dekat vagina mbak lulu dengan wajah ku hingga aroma vagina mbak lulu yang menarangsang makin terasa. Aku kecup lembut vagina mbak lulu, dan mbak lulu langsung mendesah dan mengerang kerika bibir ku bersentuhan dengan permukaan vagina mbak lulu. "akh.... andi...... nikmat... akh....." eerang mbak lulu lagi. Aku yang makin bennafsu langsung mencium dengan buas vagina mbak lulu, Aku jilat dan hisap vagina nya, aku jilati cairan yang membasahi permukaan vagina mbak lulu, aku terus menjilat vaginanya."Oh.... sssttt.. enak.... terus..... ah.. ah..." erangnya.Kujilati terus sampai kurasakan vaginanya menyemburkan cairan hangat dan berdenyut. "ohhhhhh........" terdengar erangan mbak lulu tanda dia orgasme.Aku meremas-remas payudaranya agar nafsunya bangkit lagi.

Kujilati sambil tanganku menggosok vaginanya yang basah. "ayo...masukin aja"bisiknya.Seperti yang sering kulihat di film,kubuka lebar selangkangannya dan kutusukkan penisku keliang surganya.sulit sekali,pelan-pelan dan blessss amblas penisku terbenam dalam vaginanya. "akh..." erangkum panjang. sementara tubuh mbak lulu sedikit tersentak saat penis ku masukke dalam liang surgaanya itu. "eemmmpphh.......aaakkhh....." erang mbak lulu sambil menggigit bibirnya tanda mbak lulu menikmati tusuka pertama penisku ke dalam vagina mbak lulu. Rasanya penisku seperti dijepit kuat sekali.Kugoyang maju mundur(mbak lulu sudah tidak perawan lagi,nggak tahu siapa yang buat).Kulihat mbak lulu mulai menikmati lagi.Kugoyang makin cepat."Ohhh... ohhh.... nggg..... ayo... lagi..... terus.... owww...." jeritnya.

Dengan satu tangan menopang tubuh ku, sambil menggoyang pantaku naik turun, tanganku meremas payudara mbak lulu yang lembut kenyal namun kencang. tak hentinya mbak lulu mendesah dan mengerang saat sodokan demi sodokan penisku
memenbus vagima mbak lulu. bunyi kocokan penisku di vagina mbak lulu menambah suara yang ada di ruangan itu. mbak lulu memejam kan matanya, tanggannya ia naikan ke atas dan memegangin bantal dan meramasnya. tanda mbak lul sangan menikmati pemainan in dengan aku. dengan posisi itu aku dapat melihat tubuh mbak lulu yang indah ramping, seperti sebuah gitar dengan lekuk yang mulus. payudaranya bergerak dan bergoyang seirama dengan sodokan penisku di laing ternikmat yang pernah aku rasakan.

Aku tak tahan hanya meremas payudara nya, sambil terus menggoyang pantat ku aku cium dan lumat lagi payudara mbak lulu dan aku gigit kceil puting nya "aw... akh... ndi.... oooohh......." erangnya agak keras. aku cium bibirnya yng merah. hingga.... "Aku.... mau... keluar.... mbak.... "jeritku. "tahan.... sama-sama..... didalam aja...." katanya lagi. crottt......... crot..... crooottt..... kusemburkan spermaku didalam rahimnya. Kurasakan penisku berdenyut-denyut. 'akkkhhhh........ "erangku panjang.Kurasakan kenikmatannya sampai ubun-ubun.Aku terus menggoyang penisku maju mundur dan kaki mbak lulu mengepit kuat pinggangku. Kurasakan penisku disembur cairan hangat dan kulihat mbak lulu mengejang menahan kenikmatan orgasmenya. "aaaahhhhhh..... "desahnya puas.

Penisku kubiarkan menancap, menikmati otot vaginanya yang berkontraksi meremas-remas penisku.Setelah selesai, aku berbaring disamping mbak lulu sambil meremas-remas payudaranya. "makasih mbak, betul-betul nikmat".kataku. "kamu juga nikmat" katanya sambil tersenyum. Aku pun langsung melumat lagi bibir mbak lulu, kami pun kembali berciuman dengan lembut kali ini layaknya seperti sepasang kekasih.

Malam itu kunikmati lagi tubuh mbak lulu, kali ini aku yang berbaring terlentang dan mbak lulu yang memulai nya. dia mencium bibirku semetara tangan ku meremas kedua payudaranya. penisku yang tadi agak mengecil mulai bangun lagi dan mengeras. tangan mbak lulu kemudian mengocok penis ku, "eemmpppp..... akh.....' erangku merasakan nikmatnya kocakan tangan mbak lulu yang lentik. penisku kembali tetang dan keras seperti tapi setlah di kocok-kocok oleh tangan mbak lulu. melihat itu mbak lulu yang jg seprtinya sudah ga tahan langsund menduduki selagkangannku hingga penisku tertindih tubuhnya.

mbak lulu lalu maju sedikit hingga posisinya dia kira pas, dan dengan di bimbing tanggannya, penisku di arahka ke liang senggamanya lagi. aku rasakan vagina mbk lulu masih basah, dang saat tepat kepala penisku berada di bibir vaginnya, mbak lulu mengangkat tubuhnya dan dengan perlahan kembail turun hingga perlahan juga penisku masuk lagi ke dalam vaginna mbak lulu yang hangat, licin dan nikmat itu. dan karena sudah licin hingga penisku masuk dengan lancar ke dalam vagina mbak lulu hingga blesss masuk seluruh batang penis ku ke dalam vagian bmak lulu, aku terpejam dan mendesah saat jepitan daging licin dan hangat itu menggesek kembaku penis ku. mbak lulu yang sudah naik nafsunya langsung bergerak naik turun hingga mengocok penisku. sebenarnya aku kurang merasa kenikmatan seprti tadi dengan posisi sekarang, namum melihat gerakan dan goyangan mbak lulu yang bersemangat, menunjukan mbak lulu sangat menikmati posisi kali ini. "aakhh...akh.....eemmmhhhh....." desah mbak lulu.

aku biarkan mbak lulu yang menguasai permainan kali ini, dan memang mbak lulu sangat menyukai posisi di atas ini, terbukti dengan goyangan pinggul mbak lulu yang makin liar hingga aku yang tadi agak pasif kembali mualai bergerak. aku remas kedua payudara mbak lulu yang bergerak naik turun, kenyal dan lembut.... aku belai pinggangnnya dan aku elus punggung mulus mbak lulu yang kemudian aku tarik hingga kami berciuman kembali. mbak lulu membungkuk tapi pinggulnya terus pergreak liar, naik turun, berputar hingga penisku yag ada dalam vaginanya semakin terasa terjepit, namum sangat nikmat, aku mulai dengan pelan mengocok naik turun namun aku yag pertama kali merasakan gaya tersebut agak kaku yang membuat mbak lulu tersenyum di antara erangan dan desahan nya.

Aku cium payudaranya, aku remas, aku hisap putingnya dengan gemas dan mbak lulu pun merasa akan orgasme dengan goyangan pinggul yang makin cepat dang gerakan naik turun pantatnya yang bahenol juga erangan, dan desahannya. aku yang makin nafsu juga semakin aktif bergerak, tidak hanya ppinggul, namun tangan ku meremas payudara mbak lulu. hingga..."akh..... akh....eemmmhh..... ndi...... akh... mbak.... mau... keluar... aakh......" desahnya hingga akhirnya tubuh mbka lulu bergetar dan aku rasakan cairan hangat lagi di penisku yang masih ada di dalam vagina mbak lulu, "akh............" desahnya panjang yang kemudian tubuh mbak lulu terkulai dan rebah di atas tubuhku hingga payudara mbak lulu menempel di dada ku.

Aku biarkan beberapa saat dan aku juga menikmati remasan dari otot vagina mbak lulu yang berkontarksi meremnas dan menjepit batang penisku. dan aku yang tidak mau kehilangan momen itu langsug membalikan dan memutar tubuh kali hingga kembali mbak lulu di bawah. sambil aku rasakan pijatan lembut itu aku kocok lagi penisku naik turun hingga tak lama "akh..... mbak..... ndi... mau... keluar..... akh...." desahku dan crott.... crott... crott.... spermaku aku semprotkan lagi di dalam rahimnya. dan aku terkulai di atas tubuh kakakku yang sexy itu.

setalah selesai aku rasakan kenikmatan itu, aku berbaring lg di sebalhnya dan mencium lagi bibir mbak lulu yang hangat dan nikmat. "kamu hebat sayang...." sahut mbak lulu sambil tersenyum. aku kecup lagi bibirnya dan bilanh "mbak.... ini malam yang ga bakal ndi lupain, mbak udah ngasih kenikmatan buat ndi...." kataku dan mbak lulu pun bilang "sama ndi, mbak juga nikmatin banget". akhirnya kami tidur saranjang karena kelelahan dan masih telanjang sambil berpelukan.

pagi hari aku bangun meninggalkan mbak lulu yang masih tidur telanjang dan aku kembali kekamarku dan tertidur dengan pulas. Semenjak itu,kami sering melakukannya kapan saja dengan gaya berbeda-beda.Terkadang kusodok pantatnya yang montok, kusuruh mengisap penisku dan menelan spermanya. Pokoknya aku puas menikmati seks dengan mbak lulu.

aqu dan sepupu q ngeseks

Aku seorang gadis berusia 16 tahun dan aku belum pernah berhubungan dengan pria manapun. Namaku Rose.
Posturku termasuk tinggi, kulit kuning langsat, ukuran payudara yang bisa dikatakan besar dan bokong yang menarik menurut teman-teman sepermainanku.

Kejadian ini bermula saat saudara sepupuku, George berkunjung dan menginap dirumahku selama 1 minggu dan aku pernah mempersilahkan ia tidur dikamarku. Di lantai!
Saat itu aku tdk ada perasaan apa2, karena hubungan keluarga kami memang terbilang akrab dan erat.

Pada suatu malam, kedua orang tuaku, abang tertuaku dan saudara sepupuku tersebut pergi ke klub untuk jamuan santai.
Aku sendiri saat itu tidak ikut, karena aku sedang lagi banyak tugas dari sekolah yang harus aku selesaikan.

Entah mengapa saudara sepupuku tersebut pulang lebih dahulu dari mereka. Sepertinya ia kelihatan lelah dan agak sedikit pusing atau mabuk. Saat itu aku sudah tertidur.
Tidak seperti biasanya ia membangunkanku dan meminta untuk tidur dikasur disampingku. Akupun dengan sedikit menahan kantuk memberinya ruang untuk di segera berbaring. Aku sedikit bergeser menepi.

Entah pukul berapa pada malam itu, tangan saudara sepupuku merangkulku dan menyentuh payudaraku.
Akupun sontak terbangun dan kulihat ia masih terlelap tidur. Saat itu aku ingin berkata kepadanya kalau tangannya telah merangkulku, tapi saat kulihat ia masih tertidur, akupun hanya tersenyum.
Segera saja kuatur tangannya dalam posisi normal dan aku kembali melanjutkan tidurku.
Terus terang saat itu aku sempat sedikit berhayal betapa ada perasaan aneh saat tangan tersebut menyentuh payudaraku.
Aku saat itu mengunakan gaun tidur yang halus tanpa bra, sehingga ‘rasa aneh’ itu sedikit membekas diotakku.

Saat aku mulai tertidur kembali, kembali kurasakan tangan itu memelukku kembali. Tetapi tidak menyentuh payudaraku. Hanya memeluk badanku saja.
Aku yakin saat itu ia masih tertidur.
Akupun membuka mataku tanpa terbangun dari peranjakan tidurku.
Sampai disini…aku pun mulai sedikit berfantasi dan sedikit ‘nakal’.
Karena aku yakin ia masih tidur maka seperti ingin membongkar ‘rasa penasaranku’, tangan tersebut ku bimbing mengarah payudaraku. Aku hanya berfikir…”Nakal sekali aku ini…”, tetapi masa bodo’ lah…aku hanya ingin sedikit berfantasi.
Lagian ia kan masih tidur dan mungkin mabuk berat, sehingga ia tidak tahu apa yang telah aku lakukan.

Kuberanikan untuk memegang tangan tersebut dan mengaturnya agar mencengkram payudaraku….
Aku rasakan nikmat sekali…walaupun terhalang gaun tipisku.
Tangan itu kurasakan begitu kasar dan gagah sehingga menambah ‘aroma fantasiku’.

Karena aku ingin merasakan yang lebih lagi, maka gaunku pun sedikit kubuka bagian atasnya sehingga payudaraku keluar.
Segera ku pegang tangan itu untuk meremas payudaraku, atau lebih tepatnya ’sedikit menekan’.
Aduhh…terasa darahku mulai mendidih.
Sayang sekali tangan tersebut tidak bisa meremas payudaraku karena sang pemilik sedang tidur. Kalaulah tangan tsb bisa meremas dan memilin putingku…mungkin akan jauh lebih nikmat…pikirku nakal..
Tetapi bagiku itu tidaklah mengapa, karena sensasi yang diberikan bagi seorang gadis yang belum pernah tersentuh pria, tentulah ini lebih dari cukup.
cukup lama aku memegang dan mengerakkan tangan tsb kepayudaraku hingga tak terasa payudara ini terasa mengeras!.
Dan tahukan anda? rasanya nikmatttt sekaliiii…

Disinilah kejadian tak terduga terjadi…

Tangan itu mulai bergerak dan memilin putingku !
Aku terkejut!…ia pasti bangun!

Segera kutarik dan kulepaskan tangan tersebut. Aku pun langsung sontak bangun.
Aku segera melihatnya…dan ia pun menatapku dengan mata yang sedikit redup…Oh my god…!

“Ada apa Rose”….tanyanya santai..

Aku terdiam. Aku malu. Aku takut. Aku panik! Akupun menundukkan mukaku karena malu atas perbuatanku.

Tanpa disadari, ia menarikku, mencium dan melumat bibirku!

Aku hanya diam. Aku belum sadar apa yang telah terjadi.

Setelah lidah itu masuk dalam kerongkonganku, barulah aku sadar dan segera melepas ciuman tersebut.

“Ma’af George, ini tidak benar”, kataku membalas.

Ia hanya tersenyum dan kembali ia menarikku dalam tidurnya.
Akupun terjerembab diatas tubuhnya. Dan ia pun mulai menciumku dengan agresif.
Perlahan mulutku yang terkunci sedikit membuka akibat ‘paksaan’ bibirnya hingga terjadilah aksi saling melumat.
Ohhh..inikah yang dinamakan ‘dead kiss’?

Entah kemana saja lidahnya merasuk dalam rongga mulutku, hingga kurasakan seribu rasa. Geli, hangat, aneh dan nikmat!
Tanganya mulai masuk dalam gaunku dan aku biarkan saja. Kali ia melakukan aksi remas dan pilin, dan inilah rasa yang belum pernah aku rasakan.
Aku terbang….Cengkraman, usapan dan remasan tangan kasarnya menusuk tembus pori2 kulitku hingga kedalam.
Luar biasa nikmatnya…!

Aksikupun mulai berani. Segera kuangkat sedikit keatas baju kaosnya, akupun menciumi dan melumat putingnya.
Ia menekan kepalaku dan berkata agar aku sedikit mengigit putingnya..dan aku lakukan perintahnya..

Ohhh Rose…nikmat sekali rasanya…katanya. Akupun terus saja melumat putingnya kiri dan kanan secara bergantian.

Tak lama kemudian segera ia bangun dan membuka semua pakaiannya. Aku terkejut atas perbuatannya ini. Ini sudah tidak benar!
Iapun hanya tersenyum memandangku tanpa berkata sepatah katapun.
OMG…ia telah membuka semua pakaiannya. Besar sekali!…

Segera ia menimpaku dan menciumiku. Sekarang posisiku ada dibawah.
Kali ini aksinya sudah berani menarik gaunku dan terlepaslah sudah…Aku sekarang hanya mengunakan CD saja.
Oh…aku sedang melakukan seks dengan sepupuku! jerit batinku.

Aku mulai berkata pelan…karena aku takut membangunkan keluargaku.
George tolong jangan lakukan yang lebih ‘dari itu’ oke?..pintaku berharap ia mengerti dengan apa yang kumaksud.
Iapun hanya mengangguk dan mulailah kami saling pagut, fiting dan bergulingan.
Entah berapa kali kurasakan kemaluannya mengosok bagian bawah vaginaku. Terus terang saat itu aku sudah mengeluarkan cairan halus dalam vaginaku akibat rangsangan yang begitu hebat.

Sesekali ia mengesekan kemaluannya kebagian cd ku dan menekannya dari luar. Tentu saja kemaluan tersebut tidak akan bisa masuk dalam vaginaku…tapi hal tersebut membuatku semakin hanyut dan ‘penasaran’ akan sesuatu yang lebih.
Tetapi biarlah cukup sebatas ini dulu pikirku.

Entah berapa banyak cupang disekita payudaraku…semua itu serasa membuat pecah pembuluh darahku!
Hanya satu yang aku pikir saat itu, “Akankah aku menyerahkan keperawananku pada seseorang yang ternyata sepupuku?”

Setelah terasa cukup puas atas pergumulan tersebut, iapun jongkok diatasku sambil mengangkangiku.
Ternyata ia meyodorkan kemaluannya untuk aku kulum.
Oww…besar sekali!…
Ia pun meraih tanganku dan menyuruhku untuk memegangnya.
Karena semua pikiran jernih sudah hilang di kepalaku, segera kuraih kemaluan tersebut dan akupun mengulumnya.
‘Aneh’ rasanya. Hambar…asin…dan seperti mengemut agar2 yang cukup alot…pikirku saat itu.
Tetapi lama kelamaan kemaluan tersebut sepertinya membesar dalam mulutku. Akupun sedikit kesulitan untuk mengulumnya lebih dalam. Karena pada posisi tertentu, membuatku terasa mau tersedak dan mau muntah.

Akhirnya George menyuruhku untuk tidak mengulumnya terlalu dalam jika tidak sanggup.
Akupun merasa enak dengan perilakunya dan kubiarkan tangannya meraba dan mencoba masuk dalam CD ku.

Dengan memainkan jari2nya ia pun mulai menyengol dan mengosok clitorisku sehingga aku tanpa sadar merintih nikmat…

Segala rasa maluku hilang seketika akibat perbuatan tsb. Gosokkan pada klitorisku membuatku semakin mengigit cukup keras kemaluannya. Aku lepas kontrol dan George pun sedikit menjerit atas perbuatanku.
Aku tertawa geli…tapi rasa itu….sangat membuatku lepas kontrol!

Iapun melepas kemaluannya dari mulutku dan kembali keposisi menimpaku secara utuh sambil melumat kembali bibirku.

Kali ini ada perasaan aneh…sepertinya ia akan membuka kesamping CD ku. Dan ia mencoba mengarahkan kemaluannya pada vaginaku. Kutarik tangan itu dengan maksud untuk tidak berbuat demikian. Tetapi tangan itu begitu kekar. Dan mulutku tidak ia lepaskan dari pagutannya.
Aku hanya mengelengkan kepala untuk memberinya kode!
Ia hanya menatapku halus seakan memberi tanda ‘tidak apa-apa sayangku’. Oh sepupuku……

Untuk kedua kalinya ia mengeserkan kesamping CD ku dan mengarahkan kembali penisnya. Kali ini aku hanya memegangnya.
Begitu kepala penis itu mulai sedikit masuk dalam vaginaku segera kutarik tangganya karena rasanya agak sedikit aneh pada diriku.
Aku takut, sedikit sakit dan rasanya aneh!

Iapun berusaha menekan kemaluannya tapi aku berusaha mengelak kesamping semampuku sebagai refleksi atas “sesuatu” yang asing masuk dalam vaginaku.
Entah berapa kali ia mencoba menerobos keperawananku dan berapa kali pula aku berusaha ‘mengelak halus’ atas penetrasi tersebut…hingga rasanya ada sesuatu yang mengalir keluar dalam vaginaku. Perawanku sudah pecah!…
Aku hanya memukul badannya atas perbuatan tersebut. Aku berteriak halus karena masih takut dengan keluargaku…”George…kamu keterlaluan…!’. Akupun menangis pelan.

Iapun menghapus air mataku dan mengatakan cinta kepadaku. Ini tidak mungkin!
Aku hanya pasrah dan berusaha untuk menghentikan perbuatan ini.

Tetapi oh..no…ia kembali menghujamkan penis ke vaginaku…..kali ini penis tersebut masuk ‘dalam sekali’ di vaginaku.
Aku menjerit…berontak…dan mencakar bagian belakang tubuhnya…
Lepaskan George….teriakku….Terasa sakit sekali…

Aku berontak keras atas perbutannya…tapi ia tidak juga mencabut penisnya dalam vaginaku….
Aku memohon untuk ia segera mencabutnya karena aku benar2 sedikit kesakitan…

Ia berusaha menenangkanku dengan membelai rambutku dan mengecup halus kelopak mataku….aku hanya merintih halus..
Oh…rasanya susah sekali untuk menghindar dan melepaskan penis tsb dalam vaginaku.
Ia menyuruhku untuk tenang dan ia akan membuat sesuatunya menjadi normal…
Aku hanya memukul dan mencakar bagian belakang tubuhnya atas nasehat tsb.

Ternyata ia mulai menarik kemaluannya keatas…dan rasanya malah bertambah sedikit sakit…!
Akupun berkata…’cepat kau cabut kemaluanmu’, ‘aku sudah tidak tahan lagi….’ balasku

Ia pun mencabut perlahan kemaluannya dan aku berusaha menahan rasa sakit yang kualami.
Begitu rasanya kemaluan itu akan terlepas…kembali ia menghujankan penisnya lebih dalam lagi…
Aku melotot dan menjerit…Georgeeeeeee…!
Kupukul kuat tubuhnya…karena tubuh kami begitu rapat…agak sulit bagiku untuk memukulnya secara kuat…
Aku menjerit halus panjang….kali ini rasanya malah lebih sakit dibanding yang awal…

Ia tak perduli..malah ia berusaha mengoyang dan mengobok-obok vaginaku kekiri dan kekanan.
Terlalu kamu Georgeee……

Entah mengapa akibat gerakan kekiri dan kekanan tersebut membuat rasa sakit di vaginaku sedikit berkurang…dan mulai kurasakan gesekan kasar dari ‘kulit alot’ menyentuh dinding vaginaku terasa sedikit enak.

Disinilah awal kenikmatan yang tak terkira kurasakan…
Aku mulai menikmati setiap gesekan dan tusukan dari penisnya….
Aku hanya terdiam dan mulai menangkap sinyal nikmat dalam setiap goyangan dan hentakan.
Oh..kemaluan itu begitu menyesakkan dan memenuhi semua ruang vaginaku.

Ia melepas kemaluannya…dan segera berjongkok di kakiku….kali ia berusaha melepaskan CD ku. Aku membiarkan semua itu, karena aku sudah ketagihan untuk aksi berikutnya.

Kemudian ia mengatur posisi kakiku…sehingga kini kakiku menjulan kearah pundaknya…
Iapun mengarahkan kemaluannya pada vaginaku…aku penasaran menanti akan sensasi yang akan terjadi….Sepertinya sensasi berikutnya akan terasa lebih nikmat pikirku.

Dan…oh…kali ini hujaman penis itu begitu terasa ‘dalam’ dan melabrak semua onderdil dalam vaginaku….
begitu kasar….keras…dan nikmat tak terhingga…
Georgepun memulai aksi pompanya secara perlahan hingga akhirnya terasa cepat..
Sepertinya aku merasakan klimaksu yang pertama…dan tak lama kemudian aku mengerang nikmat selama beberapa detik atas klimaksnya orgasme ku.
Aku keluar……ohhhh…aku serasa terbang ke awan selama beberapa detik…

Tak lama kemudian akau merasakan seprotan sperma dari George dalam vaginaku…ia menumpahkan semua spermanya dalam vaginaku.
Terasa sedikit hangat mengalir dan mengisi dinding vaginaku…

Akupun merasa puas..hilang semua penyelesanku…dan kamipun tak lama kemudian melakukan fase ke 2 hingga kami tertidur pulas sampai esok pagi.

Kami rahasiakan hubungan ini terhadap keluarga kami dan terkadang melakukan hal yang sama ditempat lain atau ditempat saudara sepupuku.

Namaku Sabrina.
Aku berusia 17 tahun, dan tinggal dipinggiran kota utara California.
Apa yang terjadi padaku tahun lalu sangat begitu ‘berbekas’ dan traumatik.

Setelah menjalani persidangan dan menjalani perawatan psikiater 7 bulan lalu, aku yakin dengan menulis kisah pengalamnku, akan sedikit membantu menghilangkan trauma ini.

Jujur saya katakan, trauma yg kualami tidaklah begitu parah saat peristiwa pemerkosaan itu terjadi.
Tapi setidaknya saya bisa bertahan hingga saat ini.

Beginilah kisahnya:

Saat itu aku akan pulang dari bermain di rumah teman, Stacey.
Kami dalam liburan musim panas.
Hari itu hari kamis, 22 September, tepatnya 1 tahun yang lalu.
Tanggal itu selalu kuingat sepanjang hayatku.
Hari itu begitu panas, shg Stacey menawarkan dirinya padaku untuk mengantarku pulang, tapi aku menolak.
Jarak rumah kami hanya beberapa blok saja.

Waktu menunjukkan pukul 1:00 siang.
Kutelepon ibuku dgn hp, aku pulang agak sedikit terlambat, tetapi aku akan segera berada di rumah segera.

Akupun mengendarai mobilku menuju rumah paman dan bibiku sore itu.
Cukup lama aku tidak bertemu dengan saudara sepupuku, Emily, setahun lebih.
Jadi kuputuskan bulat untuk melihatnya sebentar.

Rumah itu seperti sepi.
Saat aku mengeliling sudut rumahnya, terjadi sesuatu yang sangat mengejutkanku. Apapun itu, membuatku sangat shock dan tidak sadar.

Kejadian berikutnya yang aku ingat, aku berada di sebuah ruangan gelap.
Lantai yg terbuat dari semen itu, dan sebuah lampu kecil di dekat ventilasi.

Akupun ingat disana ada 1 buah TV yg menempel pada dinding, dekat ventilasi, dalam keadaan mati.

Berikutnya yg kulihat juga adalah sepasang speaker. Mirip seperti yg ada pada stadium baseball, yg berguna sebagai media informasi. Suaranya hanya mengeluarkan desiran bunyi blower AC. Ruangan tersebut sangat dingin, jauh berbeda dengan suhu luar.

Akupun segera mencari keberadaan pintu kamar, tapi aku tidak menemukannya.
Saat itu aku mulai panik. JAntungku berdetak keras, dan aku tidak tahu berada dimana saat ini.

Tak lama kemudian terdengar suara dari speaker tersebut. Sepertinya suara tersebut diproses dengan bantuan software komputer atau sejenisnya, karena suara tsb terlalu aneh. Sangat berat dan bergema.

“Selamat datang di kamar tahananku, Sabrian”, suara itu bergema pelan tetapi sangat jelas.

“Siapa kamu. dan apa yang kamu inginkan?” tanyaku.
Detak jantungku bertambah keras, setelah kuyakin aku sedang diculuk.
Dan ketakutakanku yang paling memuncak adalah AKU AKAN DIBUNUH.

“Tidak perlu tahu siapa aku atau rupaku, Sabrina. Mulai saat ini kamu harus melakukan apa yang kuperintah”, Suara itu terdengar kembali.

Aku berusaha untuk menenangkan diri dengan berkata dalam hati, ‘Ini hanyalah lelucon orang yg tidak waras’.

“Okay, cukup sudah lelucon ini, siapa ini?” tanyaku sambil tertawa, seolah-olah aku mengetahui permainan ini.

“INI BUKAN LELUCON Sabrina!” balas suar itu mengema. “KAMU HARUS MELAKUKAN APA YANG AKU PERINTAH. Apakah kamu mengerti?”

“Ya, aku mengerti” balasku menantang.
Sepertinya ‘ia’ ingin meniru beberapa aksi dalam film2 yg biasa kita tonton.

“Peraturannya sangat sederhana. Jika kamu tidak menuruti perintahku, kamu tidak akan mendapat makanan, air minum, penerangan dan udara segar.” KAtanya tegas mengancam.

Tiba-tiba ruangan gelap seketika, ac mati, dan perlahan udara mulai pengap dan panas. Aku berusaha bertahan hingga suhu ruangan mulai bertambah panas.
Aku sudah tidak tahan. “Tolong, jangan…jangan lakukan itu. Aku akan menuruti perintahmu” kataku memohon.

“Click”, lampu menyala, dan suara kipas ac mulai berputar.

“Buka pakaianmu wanita nakal, ….SEKARANG!” terdengar suara itu lagi memerintah.

“Tolong, jangan. Jangan menyuruhku melakukan demikian”, aku memohon.

“Click”, lampu mati dan ac pun mati.

“Baik…baik”, balasku menuruti.

Setelah lampu menyala dan AC hidup, aku segera melepas satu persatu pakaianku.
Sekarang aku hanya mengenakan celana dalam dan BH saja.
Ternyata ruangan bertambah terang dengan hidupnya lampu lain yang menempel pada dinding lain. Aku tidak tahu kalau lampu sorot itu ada didinding lain.
Dan didinding tersebut kemudian nampak kaca/cermin berukuran sedang yang menempel pada dinding.

Sekarang aku yakin, ‘pria’ ada dibalik kaca tersebut.

“Hadap ke kaca ini, ….Aku ingin melihat dirimu”. “Buka semua pakaianmu!”, suara itu kembali memerintah.

Sambil menghadap kaca, akupun melepaskan BH-ku.
Samar kudengar dari speaker itu, hembusan nafasnya yang sedikit kencang. Sepertinya ia mengamati dan menikmati setiap sisi tubuhku.

“Gengam payudaramu dengan kedua tanganmu…..pelintir puting susumu”, perintahnya kembali.

Aku hanya berfikir, ‘Seperti apa perilaku aneh fucker satu ini, hingga menyuruhku berbuat demikian’. Tapi mengingat kondisiku yang seperti ini, aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Perlahan kuremas payudaraku sendiri dan kupilun kedua puting susuku. Kulakukan sesuai apa yang ia perintah.

“Aku suka payudaramu….begitu menantang dan lembut….PELINTIR LAGI PUTINGMU!. Ah..begitu..Sabrina….kau melakukan dengan benar. Sekarang lepaskan celana dalammu!”

“TTT tolong, saya, saya……”

Kembali semua lampu mati berikut AC-nya.

“OKAY, OKAY” aku berteriak kembali, “Kamu menang”, balasku kesal.

“Nah…itu lebih baik Sabrina. Sekarang buka celana dalammu, aku akan memanaskan ruangan ini agar pantatmu sedikit berkeringat, apakah kamu mengerti?”

“Ya tuan, aku mengerti”, balasku pelan.

“Oh..yeah…pantatmu begitu indah..Sabrina”. “Hadapkan pantat itu padaku, atur posisinya untuk menunging, dan gosok dgn kedua tanganmu!”, perintahnya lagi sambil memuji.

“Oh..yes..Sabrina..pantat dan bibir vaginamu begitu indah….Sekarang tekan dan masukkan jarimu dalan vaginamu”, perintahnya lagi.

Akupun hanya menuruti perintahnya. Perlahan aku mulai memasukkan jari tengahku dalam vaginaku.

“Vaginamu begitu segar..Sabrina..uhh, uhh. uhhh”. “Aku akan keluar Sabrina…”, celotehnya sambil melihat aksiku.
Sepertinya ia sedang onani.

“Lebih keras lagi Sabrina…masukkan jarimu lebih keras lagi!”, perintahnya.

“Sekarang cabut jarimu, dan mulailah untuk keluar-masuk dalam vaginamu dengan keras”, perintahnya lagi.

Aku hanya diam. Aku tidak ingin melakukannya.
Lampupun segera mati berikut benda jahanam AC itu.

“Okay..okay…”, teriakku kesal.

Akupun menurutinya.
Kurasakan vaginaku mulai membasah akibat jari tanganku yang mengesek-gesek klitorisku.
Tak sadar kalau aku sedang diculik, aku mulai terangsang.
Tapi aku sadar kalau ia mengamatiku dan aku tidak ingin keparat ini mengetahui kondisiku.

“Terus lakukan Sabrina, buat dirimu terangsang”, perintahnya lagi.

“Sial…sepertinya ia mengerti apa yg kurasakan saat ini”, teriakku dalam hati.

Tak terasa aku mulai orgasm. Cairan spermaku mulai keluar dari vaginaku dan mengalir di kedua pahaku.

“Ohhh…yeah..”, teriaku dalam hati saat aku mencapai orgasm.
Kakiku mengejang beberapa saat saat orgasme itu datang mencapai puncak.

“Ughhhhh yaaaaa, Aku datang Sabrina…..ohhhh yaaaaa………ohhhh, Sabrina, Aku keluar…..ooohhhh”, suaranya berteriak keras.

“Ohh…spermaku begitu hangat. Menempel di penis dan tanganku”, katanya memberitahu.

Perkataannya sungguh menambah imaginasi seksku. Jelas kubayangkan bagaimana sperma pria yang sedang menyembur keluar.
Akupun semakin keras ‘menekan’ vaginaku dengan perkataannya…dan orgasme ke2 datang kembali…Aku mengejang dan menikmati klimaks tersebut…

Setelah selesai aku duduk kembali tanpa menunggu perintahnya.
Tak ada kata-kata dari dia setelah aksi ini.
Keadaan begitu sepi dan aku sangat capek. Tanpa kusadari aku sudah tertidur.

Entah berapa jam aku tertidur, saat aku sadar suara pintu yang terbuka dan suasana ruangan yang gelap tapi dingin.

“Bangun Sabrina”, katanya.

Aku sadar. Ternyata kedua kaki dan tanganku telah terikat.

Aku mencari suara itu, dan ternyata ia sudah berada diselangkanganku.
Pemuda tersebut termasuk tampan. Seandainya kami berteman baik dan berpacaran mungkin aku menikmati aksi ini.

Perlahan tangannya mulai menjalar tubuhku sedangkan kepalanya tetap berada diantara selangkanganku.
Tangan itu mulai meraih payudaraku dan memainkan puting susuku secara bergantian.

Hembusan nafasnya terasa hangat saat wajahnya mulai mendekati selangkanganku.

Aku mulai menangis.

“Jangan khawatir Sabrina, Aku tidak akan melukaimu,…jika kamu menuruti perintahku”, katanya meyakinkanku.

“Tolong…aku akan lakukan apa yg kau inginkan, tapi jangan perkosa saya”, pintaku memelas padanya.

Tiba2 tangannya menampar wajahku.

“Aku yang membuat peraturan disini Sabrina! Kamu cukup tutup mulut dan lakukan apa yang aku katakan”, teriaknya marah.

Aku menjadi gemetar mendengar ancamannya ditambah rasa yang sedikit sakit pada pipiku.
Selanjutnya ia segera mencium pinggulku dan bergerak menuju selangkanganku.

“Ummmm”, erangnya sambil menjilati bibir vaginaku hingga akirnya lidah itu mulai masuk ke vaginakku.

Aku lepas kontrol, secara refleks aku membuka selangkanganku lebih lebar agar ia bisa memasukkan lidahnya kedalam vaginaku lebih dalam lagi.

Aku sudah tidak perduli lagi denga status diriku saat ini. Semakin dalam lidahnya menjalar vaginaku semakin aku tidak perduli dengannya.
Vaginaku mulai basah dan bertambah basah.

“Aku akan segera memasukkan penisku ke vaginamu.. Sabrina”, katanya lagi setelah merasa puas “mencicipi” vaginaku.

Ia segera mengambil posisi untuk mulai menancapkan penisnya di vaginaku.

“Ugh…rasakan ini!”, erangnya saat menancapkan batang penisnya dalam vaginaku.

“Oughhh…”, tahanku saat batang penis itu mulai terbenam secara perlahan dalam vaginaku.
Penis itu berukuran besar. Vaginaku terasa sesak dengan benda tersebut.

Tetapi sepertinya ia masih akan menancapkan batangnya lebih dalam.

‘Ohhh…my god…. Ini terlalu besar!’, teriaku dalam hati.

“Cukup…cukup…aku sakit…”, tangisku berontak.

“Ayolah…Sabrina..kamu pasti suka ini”. katanya memprotes tangisku.

Dan kembali kali ini ia menekan penuh batang penisnya. “OUuuwwww….tidakkkk”, teriakku keras.
cerita perkosaan
Aku berontak keras dengan terjangan penis itu.
Ini tidak seperti yang kubayangkan.

“Cukup…cukup…cukkupp”, kataku memelas dengan sangat.

Vaginaku terasa tersumbat rapat. Tak ada ruang sama sekali dalam vaginaku sehingga bisa membuatku sedikit nyaman.

“Ohhhh…ya, ohhhh…ya”, balasna padaku. Iapun mulai mengenjot vaginaku cepat dan semakin cepat.
Ia tidak perduli sama sekali dengan kondisiku yang menahan sakit akibat gesekan keras otot vaginaku dengan batang penisnya.
Terasa perih, ngilu dan sakit.

Seolah ia tak perduli dengan penderitaanku, hingga ia semakin mempercepat genjotannya.
Nafasnya semakin cepat dan sepertinya ia akan segera keluar.

“Oh fuckkkkkk”, jeritnya keras.

Aku merasakan bagaimana denyut batang penis dan semburan spermanya dalam vaginaku.
Entah berapa kali ia menyemprotkan spermanya dalam vaginaku hingga kurasakan cukup banyak yang keluar sperma tersebut dari vaginaku saat ia mencabut keluar batang penisnya.
Mengalir deras membasahi dan mengarah kelubang anusku.

“Uhhhhh God”. teriaknya puas.

Ia menyentuh kembali payudaraku dan meremasnya. Kemudian ia duduk dikursi yang berada di depan ranjangku.

Sambil menghidupkan sebatang rokok ia berkomentar, “Vagina mu terasa kencang Sabrina, menyenangkan sekali penisku mengenjotnya”.

“Tidakkah kamu menikmatinya, Sabrina?”, tanyanya padakku.

Aku hanya diam dan terisak menahan perih di vaginaku.
Tapi aku tidak bisa apa dengan posisi terikat ini.
Ingin rasanya aku mengurut vaginaku yang terasa sakit dan pegal.
Penis jahanam ini, bukanlah ukuran yang normal.

Perlahan ia mulai bangkit dari kursinya dan mendekatiku kembali.
“Jangan…jangan lagi..”, teriakku memelas.

“Tenang..Sabrina”, balasnya santai.

Iapun mengambil kertas tisue dan membersihkan sperma yang mengalir diselangkanganku.

Sambil membersihkan selangkanganku ia berkata, “Seandainya..kamu meerima…permainan kita tadi…mungkin kamu akan menikmatinya..”, katanya sambil berkomentar.

“Aku sakit…tolong lepaskan aku”, protesku tanpa perduli dengan ocehannya.

Pria bangsat ini sepertinya tidak akan melepaskanku. Ia hanya tertawa terkekeh-kekeh sambil membersihkan permukaan bibir vaginaku.

Disaat membersihkan cairan vagina yg mengalir pada anusku…kurasakan jarinya mulai nakal dengam sedikit menekan lubang anusku.

“Hentikan itu…hentikan itu”, berontak lagi.

“Tenang Sabrina…aku hanya membersihkan sedikit sperma yang ada pada anusmu”, katanya menasehati.
Aku hanya terisak-isak. Pikiranku sudah tidak menentu.

Perlahan kurasakan kepalanya mulai mengarah pada anusku, kemudian menjilati bekas sperma yang ada pada anusku.

Aku sudah tidak perduli lagi dengan aksinya. Yang kuinginkan sekarang agar ia menyelesaikan permainan ini dan membiarkan aku pergi.

Cukup lama juga ia menjilati anusku hingga rasanya anusku basah karena air liurnya.

Kemudian ia segera membalikkan tubuhku.

Aku pikir ia telah selesai dengan permainan ini.
Tapi tidak. Ini belum berakhir.

“Apalagi sekarang?”, teriakku keras.

“Hei…aku yang berkuasa disini Sabrina. Turuti kataku, dan kujamin engkau akan selamat”, perintahnya tegas membalas.

“Tolong lepaskan aku…Aku berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun atas kejadian ini”, kataku memelas sambil memberinya janji.

Ia hanya diam tanpa membalas permintaanku.
Yang kuingat ia mulai mengangkat pantatku dan ia duduk tetap didepan pantatku.

Ia mulai memasukkan jarinya pada anusku, diselingi ciuman pada anusku.

Aku hanya berontak, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Posisi duduk yang tepat diantara selangkangan pahaku membuatnya leluasa memainkan anus dan vaginaku.

“Okay..Sabrina…aku harap kau bisa menikmati permainan ini dan bisa kita akhiri dengan cepat kejadian ini”, katanya berjanji.
Aku hanya diam dan berharap ia segera mengakhiri penyiksaan ini.

Ia kemudian mengarahkan penisnya pada anusku.

Posisi pantatku yang ia angkat memudahkannya dalam penetrasi awal.
Dengan kondisi yang menungging ia mulai sedikit demi sedikit memasukkan penisnya pada anusku.

Aku sudah tidak tahan lagi menahan posisi menungging ini saat ia mulai menghunuskan batang penisnya lebih dalam.
Aku terjerembab di kasur saat batang besar itu mulai masuk lebih dalam ke anusku.

Dalam posisi terjerembabpun ia masih berusaha terus untuk menancapkan batang penisnya secara penuh pada anusku.
diperkosa tetangga
Aku hanya berusaha menahan segala rasa sakit dari setiap inchi batang penis saat masuk lebih dalam.

“Ayo…wanita jalang…kamu pasti bisa menikmatinya!”, teriaknya sambil menekan habis batang penisnya.

“Ooouuggghh…”, aku berteriak sambil menahan rasa sakit.

Perlahan gerakan semakin cepat dalam mengenjot anusku.

“Ohhh….yeaahhhh…ohh…yeahh…”, erangnya sambil mengenjot anusku.
cerita seks pemerkosaan
Ia sangat menikmati sekali aksi kali ini, sedangkan aku berusaha menahan rasa sakit.

Tapi rasa sakit itu tak lama kemudian sedikit menghilang dan menjadi sedikit nikmat saat jari tangannya memainkan klitoris vaginaku.

Aku mulai menikmati genjotannya pada anusku selagi ia terus mempermainkan klitorisku.
Tapi aku tidak ingin menunjukkan ekspresi birahiku pada bangsat ini.
Vaginaku mulai lembab kembali dan sedikit basah.

“Ohhh…yeahhh…sayang….sekarang kamu menikmatinya…ya”, cerocosnya sambil terus mengenjot anusku.

Bangsat…seperti..ia tahu aku menikmati aksi terakhir ini….

Semakin cepat ia mengenjot anusku, semakin cepat pula gesekan pada klitorisku.
Aku hanya diam tapi birahiku mulai bicara.

“Ohh….yess….ohhh..yess…Sabrina. Pantatmu rasanya lebih nikmat”, erangnya liar.

Aku biarkan saja aksi dan celotehannya, mencoba sedikit menikmati orgasme ku yg mulai bangkit.

Aku sudah mulai tidak tahan dan kedua ‘lobangku’ yang dikerjain seperti ini.

Aku mulai mencapai puncaknya…dan…akhhh…aku keluarrr….Oughhh…aku sedikit mengejang di moment ini, walaupun anusku tak henti-hentinya ia genjoti.

Sepertinya ia pun segera mencapai puncaknya dan segera merangkulku dengan keras dari belakang. Sambil mempertahankan penisnya dalam anusku, sepertinya ia ingin agar spermanya menyemprot dalam anusku.

Rangkulannya begitu keras, hingga beberapa kali kurasakan semprotan spermanya dalam anusku.

“Ohh…yess….yess…yesss…..”, erangnya keras sambil menyemprotkan spermanya.
cerita seks pemerkosaan
Setelah spermanya keluar dan batang penis itu mulai lemas, ia lalu mencabutnya dan mengarahkan batang penis itu padaku untuk aku kulum dan bersihkan.
Aku menolak tapi ia memaksa.
Batang penis itupun aku kulum dan kubersihkan sisa sperma yang masih menempel pada batang penis itu.
cerita dewasa pemerkosaan

Sesaat ia terkulai lemas di punggungku dan tak lama kemudian ia segera keluar dari ruangan itu yang sebelumnya telah melepaskan semua ikatan pada tangan dan mataku.

Tak lama kemudian kudengar kembali suara dari speaker itu, “Aku punya sesuatu untukmu Sabrina.”

Tak lama kemudian TV ruangan tersebut menyala secara otomatis dan nampaklah video adegan ranjang yang telah kami lakukan.

“Fuck you, kamu keparat”, aku berteriak keras.

Tak lama kemudian video tersebut mati, dan kudengar suara yang agak gemuruh dari speaker itu.

Ini cukup aneh.
Tiba2 kudengar suara beberapa pria dari balik pintu.

“Dalam sini, dalam sini….Dia pasti berada disini”.

“Ada apa lagi ini”, pikirku. “Siapa lagi, kali ini?”

“Brakkk…brakkk…!”, suara pintu yang jebol akibat hantaman sesuatu.
Aku sangat terkejut.

Belum sempat aku menyadari peristiwa ini, seorang petugas polisi membuka jaketnya dan menutupi tubuhku.

“Ini, kenakan jaket ini”, katanya kemudian.

God..thank…ternyata..petugas polisi mencariku setelah mendapat berita dari ibuku dan temanku Stacey tentang saat aku mulai menghilang.

Setelah aku dibawa keluar dari ruang tersebut, ternyata ruang itu adalah sebuah garasi mobil yang tidak dipakai dan direnovasi sebagai mana yang aku rasakan.
Garasi itu milik tetangga disebelah rumah bibiku.

Aku juga melihat seorang pemuda yang sedang menundukkan kepala dari kursi belakang mobil polisi, dan kedua orang tuanya pada mobil polisi yang lain.

Aku segera dibawa kerumah sakit dan menjalani terapi psikiater mengenai kejiwaanku.

Bersama itu pula kujalani persidangan terhadap pria tersebut beserta kedua orang tuanya yang dianggap turut serta membantu kejahatan sang anak.

Setahun telah berlalu peristiwa itu, dan aku merasa lepas beban psikologiku dengan menceritakan pengalaman pahitkku melalui milis disamping terapi berkala yg masih sedikit aku jalani.